Rabu, 04 Mei 2016


Merupakan sebuah kompilasi pertama dari  band-band Indonesia pengusung Celtic punk / Irish folk punk. Ide awal kompilasi ini bergulir pada pertengahan Januari 2014. Berawal dari perbincangan hangat, antara beberapa personil Dirty Glass dan The Cloves And The Tobacco, 2 band celtic punk asal Yogyakarta, kompilasi ini akhirnya dapat terealisasikan, tentunya hal ini juga tidak lepas dari dukungan band-band yang berpartisipasi dalam kompilasi, kawan-kawan penggemar Celtic punk, baik dari dalam maupun luar negeri, serta WLRV Recs ( Sebuah record label local dimana 2 orang personil Dirty Glass menjadi owner-nya ) yang bergerak  sebagai produser, didukung oleh sebuah brand local, Spade Kustom. ( owner dari brand ini juga salah satu personil Dirty Glass ). WLRV Recs sebelumnya juga telah menjadi produser dari album pertamaThe Cloves And The Tobacco yang berjudul The Day With No Sun.
cvr2Resize
Tujuan utama dari kompilasi ini selain untuk semakin mempererat persaudaraan dari semua band Celtic punk / Irish folk punk di Indonesia, tentunya juga untuk menunjukkan eksistensi dari band-band Indonesia tersebut. Biaya proses recording hingga mixing dalam kompilasi ini sepenuhnya di tanggung secara mandiri oleh tiap-tiap band. Sedangkan proses mastering, dan produksi ditanggung oleh Produser. Hal ini juga sebenarnya merupakan hasil kesepakatan dari panitia penggiat project kompilasi, yang ingin sedikit mengurangi “beban” tiap band dalam proses pematangan hingga penyerahan materi lagu, tentunya mengingat anggaran dana masing-masing band yang berbeda-beda. Panitia juga membebaskan tiap-tiap band untuk memilih studio, serta pengerjaan proses recording – mixing sesuai dengan keinginan  tiap-tiap band.
flyer-(1)resize
Pemilihan judul Wind From The Foreign Land pada album kompilasi ini juga tidak “asal”, Makna dari Foreign Land sendiri terkait dengan Indonesia yang merupakan sebuah negeri yang jauh dari tanah asal bangsa dan musik Celtic, bukan juga sebuah negara yang banyak ditinggali oleh keturunan / Imigran bangsa Celtic, ataupun juga Irlandia,  ternyata mempunyai band-band yang serius menggeluti musik Celtic punk / Irish folk punk. Jumlah band-band tersebut juga mengalami peningkatan seiring dengan waktu. Untuk Wind sendiri merupakan sebuah makna kiasan, yang mewakili bunyi/suara musik.
14 band dari beberapa kota di Indonesia ( Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Klaten, Solo, Surabaya, Sidoarjo, dan Bali ) membawakan masing-masing satu  lagu yang masih fresh, dengan semangat D.I.Y. yang kental dari tiap band dalam keseluruhan proses pematangan materi lagu, serta ciri khas, karakteristik, serta komposisi instrumen yang berbeda dari tiap band yang berpartisipasi,  Layaklah kiranya jika album kompilasi ini menjadi koleksi, atau menjadi Drinkin’ Session Soundtrack.